Penting! 4 Strategi Kelola Financial yang Cocok Bagi Kaum Milenial
Sebenarnya dari SD hingga SMA belum ada yang mengajari cara mengelola keuangan, dan sebagainya. Perencanaan keuangan di umur 20 itu penting, karena akan menentukan tujuan kita di masa depan nantinya. Rencana keuangan akan membuat kita memenuhi tujuan kita tersebut.
Di masa pandemic covid'19, kesehatan dalam mengelola keuangan menjadi salah satu alasan utama perekonomian bertahan. Hingga pandemic telah usai seperti sekarang ini, ada banyak pertimbangan untuk membelanjakan uang. Yang tidak bisa dipungkiri kebiasaan buruk perencanaan keuangan di usia 20-an seperti kebiasaan menghambur-hamburkan uang ke hal yang dianggap sia-sia yang membuat kita gagal mencapai kebebasan finansial.
Sudahkah kita memikirkan kebutuhan jangka panjang, seperti dana masa tua. Atau dari awal kini mulai mempersiapkan diri untuk membeli rumah, menikah, dan investasi jangka panjang lainnya.
Sebagai contoh perencanaan keuangan di usia 20-an dalam perhitungan membeli rumah seharga 100-500 juta. Hal yang harus diperhatikan dalam membuat keputusan adalah berapa dana yang harus dibutuhkan, tentunya memperhatikan inflasi, kemudian bagaimana cara kita memenuhi dana tersebut, dan sebagainya.
Dan perencanaan keuangan harus jelas targetnya dengan jangka waktu pendek dan panjang. Jangka waktu pendek direncanakan untuk 1 hingga 2 tahun, sementara jangka waktu panjang mencapai 5 tahun lebih. Dalam mengelola keuangan haruslah efektif agar menjadi sebuah kebiasaan baru di masa muda sehingga perencanaan keuangan di usia muda kita berjalan baik. Juga dapat dilakukan dengan bijaksana. Kita tau prioritas utama, mana uang untuk dibelanjakan dan mana uang untuk mempersiapkan diri, pasangan dan keluarga di masa mendatang.
Kadangkala, salah satu cara mengelola keuangan di usia 20-an dengan menganggarkan keuangan secara tepat dan benar. Jangan sampai kita kehilangan kendali merencanakan keuangan tidak secara bijak. Sangat disayangkan sempai hari ini yang dikatakan oleh masyarakat awam merdeka finansial itu adalah ketika mereka mampu beli segalanya atau dikatakan kaya tapi menginginkan semuanya secara kredit.
Padahal merdeka finansial adalah di mana kita mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari sesuai dengan prioritas kita, bukan untuk gaya hidup atau gengsi saja.
Konsep keuangan yang bagus untuk dijadikan perhitungan perencanaan keuangan di usia 20-an dapat aku sebut konsep 1-2-3-4, simpelnya gitu teman-teman.
Nah ini dia adalah empat konsep keuangan harus diperhatikan pada usia muda yaitu konsep keuangan 10-20-30-40 atau 1-2-3-4, yuk disimak ya :
1 atau 10% berdonasi
1 atau 10% Berdonasi |
Konsep keuangan satu ini berkaitan dengan aktivitas sosial yang bisa membantu diri kamu sendiri dan orang banyak. Karena ini merupakan kebutuhan dunia dan akhirat juga. Berdonasi 10% atau melakukan kegiatan sosial termasuk membuat dirimu bermanfaat bagi orang banyak dan itu menurut aku adalah sebuah kebahagiaan yang hakiki.
Kegiatan sosial dapat berupa berbagi makanan, berbagi rezeki, beramal, bersedekah, berinfaq, dan lain-lain.
2 atau 20% menabung
2 atau 20% menabung |
Mumpung kita masih muda, manfaatkan usia kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Mulai menabung sejak dini. Sadari kecil kita diajarkan menabung oleh orangtua ataupun orang sekitar kita. Dan uang dari tabungan itu kita gunakan untuk membeli sesuatu yang diinginkan, semisal mainan dan peralatan yang kita inginkan. Coba saat dewasa ini, tabungan itu kita manfaatkan untuk kesejahteraan kita, jangan cuma untuk kesenangan saja.
Tak hanya menabung, cobalah mempelajari investasi. Dan mengimplementasikan dalam hidupmu. Berinvestasi memberikan dampak kepada dirimu di masa mendatang.
Selain itu, ada dinamakan dana darurat. Dana darurat dipakai untuk keperluan mendadak, ada musibah, ada kecelakaan yang memerlukan uang banyak. Dengan adanya dana darurat kita bisa menutupi keperluan tersebut. Intinya kita mampu mempersiapkan apapun yang mendesak di masa mendatang.
Jadi, jangan sia-siakan kesempatan mudamu. Menabung sejak masa muda, peduli dengan finansialmu di kemudian hari.
3 atau 30% untuk kredit
3 atau 30% kredit |
Kebutuhan yang kita inginkan menyebabkan kita membeli sesuatu dengan cara kredit, atau dibayar dengan cicilan dalam jangka waktu tertentu. Semisal, cicilan kredit rumah, cicilan motor atau kendaraan, dan pembelian kredit aset lainnya.
Sebisa mungkin kita hindari membeli apapun dengan cara berutang di usia muda ini. Apalagi kita sampai tergiur membeli barang diskon tapi akhirnya kita rugi sendiri. Makanya kita jangan terbujuk rayuan cicilan sana-sini.
Merencanakan keuangan di usia 20-an cukup dengan menyisihkan uang kita apabila kita memiliki kredit segera harus dibayarkan. Sebab besar sekali resikonya, terutama berhutang dengan pihak tertentu.
Sekali-kali ingat juga, kalau kita mesti untung dan usahakan tak berutang ya.
4 atau 40% kebutuhan dan pengembangan diri
4 atau 40% kebutuhan hidup |
Seperti yang aku sampaikan di awal tersebut bahwa kekayaan tidak dilihat dari melimpahnya aset kamu namun berutang. Namun dengan kebutuhan kita terpenuhi saja itu lebih merdeka finansialnya.
Memimpikan dapat memenuhi kebutuhan sendiri di usia 20-an memang luar biasa, apalagi dari penghasilan kita sendiri. Di sini menjadi self reminder bagi diri sendiri bahwa aku belum bisa beli apa-apa, orang-orang ngobrolin beli rumah, naikin haji orangtua, tapi sampai sekarang uangku masih modal untuk diri sendiri. Duhhh semoga suatu saat nanti aku bisa beli itu semua. Karena rezeki jaminan dari Allah, kan?
Merencanakan keuangan di usia 20-an dalam 40% konsep keuangan ini juga termasuk pengembangan diri. Pengembangan diri di sini maksudnya mengikuti pelatihan soft skill A, B atau hobi memainkan alat musik, yang dianggarkan dalam 40% rencana keuangan kita.
Jika kita butuh refreshing dan jika kita tidak refreshing maka akan semakin buruk kondisinya, maka refreshing menjadi rencana keuangan 40% di usia-20an ini. Dan teman-teman. Karena refreshing atau jalan-jalan bersama keluarga itu adalah sebuah pilihan bagi kebutuhan hidupmu.
Baca juga :
Baca juga :
Setelah tau bagaimana mencanakan keuangan di usia 20-an. Kita juga harus membuat catatan rencana keuangan.
Tips Membuat Catatan Rencana Keuangan :
- Catat semua rencana keuanganmu. Seperti kas, kredit, dan dana darurat.
- Rencanakan apa yang harus kamu lakukan
- Buat list perencanaan kamu masa depan. Contoh : Kamu mau beli rumah pribadi dan kendaraan pribadi, mengumpulkan duit untuk traveling, berinvestasi jangka panjang dan sebagainya.
- Evaluasi setiap hal yang kamu lakukan.
Selain membuat catatan rencana keuangan. Tentunya kita harus berusaha mewujudkan tujuan kita yang sederhana tersebut. Jadi persiapkan semuanya mulai dari kas, dana darurat, keinginan membeli rumah, menikah dan banyak lagi supaya kita sukses keuangan kemudian hari. Semangat. Semoga bermanfaat ya.
Sekian dari saya artikel Strategi Kelola Financial yang Cocok bagi kaum milenial ini. Dan mohon maaf apabila ada salah kata-kata. Terima kasih sudah berkunjung ke blog aku teman-teman semuanya.
Sebaiknya pengetahuan kayak gini diturunkan kepada milenial yang masih muda, mungkin seukuran SMA gitu. Supaya ada gagasan untuk bisa menghasilkan uang untuk berdonasi, mengkredit, dan memenuhi kebutuhan hidupnya itu.
ReplyDeletemulai bulan ini saya rutin mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Alhamdulillah hasilnya lumayan rapi, cuman persentase pengeluaran kami belum seperti yang tertulis di atas, hehehe
ReplyDeleteAku baru tahu literasi keuangan setelah menikah karena memang setelah menikah aku bekerja. btw, saat ini untuk poin kredit aku hilangkan dari daftar konsep keuanganku
ReplyDeleteMungkin pedapat mbak agak berbeda dengan saya dan saudara-saudaraku. Gpp ya mbak. Kalau di poin no 3, waktu masih muda usia dibawah 30an dan sudah bekerja mendapatkan gaji yang lumayan, pertama kali dibelikan mobil (kredit).
ReplyDeleteJika banyak orang menyarankan beli rumah dulu, maka kami menyarankan untuk beli mobil dulu. Karena kalau uang gaji sudah masuk ke KPR maka akan susah untuk membeli mobil bahkan mungkin nggak kebeli-beli. Terlebih lagi jika statusnya masih single. Kalau masih sendiri lebih enak tinggal ngekos, sewa apartemen atau bahkan lebih enak tinggal bersama orangtua.
Karena membeli rumah (KPR) sebaiknya dilakukan jika sudah menikah karena ada diskusi bareng soal rumah impian bersama, lokasi, dan tentunya obrolan melunasi rumah bersama misalnya suami istri sama-sama kerja, dll.
Strategi mengelola keuangan yang bagus dan sehat memang dimulai dari disiplin terhadap diri sendiri yaa.. Menerapkan setiap point terutama dalam hal evaluasi keuangan setiap bulan. Bagian financial check up ini pasti ketauan banget bocor-bocor alusnya setiap bulan.
ReplyDeletePengelompokkan keuangan gini bisa membuat manajemen uang menjadi lebih baik, dan sehat. Jadi tidak ada lagi kekurangan atau habis entah kemana. Jarang banget orang membahas ilmu dan pengetahuan seperti ini, wajib disebarkan!
ReplyDeleteNgeri ya kalau semua kebutuhan terpenuhi dan terlihat kayaa tapi ternyata utang. Duh..
ReplyDeleteMemang perlu banget ya punya strategi mengelola keuangan sejak muda. Aku nih yang masih miskin literasi keuangan. Hiks.
Makasih sharingnya, Mbak :)
aku sampai umur 30 nggak ngerti loh cara mengelola keuangan. tahunya mengelola uang itu cuma nabung aja. apa itu budgeting dan investasi beneran nggak ngerti. kalau anak muda zaman sekarang alhamdulillah ya sudah banyak banget informasi tentang finansial ini jadinya lebih cepat mengerti cara mengelola keuangan
ReplyDeleteKayanya bagian kebutuhan hidupku agak bengkak deh hahahaha. Bukannya apa-apa tapi punya dua anak dan satu lagi sudah bersekolah memang bikin meningkat kebutuhan hidup. Berarti kalau tidak berhemat, solusinya adalah tambah penghasilan.
ReplyDelete