Cara Mengelola Keuangan Pribadi Dengan Baik
Bercerita mengenai keuangan pribadi nih Buds. Untuk mengelola keuangan sendiri sebagai faktor terpenting dalam hidup, aku menyadari bahwa setiap orang pengen berada di tahap financial freedom atau bisa juga financial security. Karena keduanya adalah tujuan utama dalam kehidupan setiap orang.
Sebagai anak akuntan aku mau dong melakukan perencanaan keuangan pribadi. Namun, dalam praktiknya sesungguhnya jauh lebih susah dilakukan daripada sekedar laporan keuangan perkuliahan saja. Sebenarnya hal ini terjadi, karena kita belum cukup memahami cara yang cermat dalam membuat keputusan keuangan kita.
Di balik itu, kita merasa ada banyak tanggung jawab yang mesti dikejar sesuai dengan kebutuhan kita di masa depan. Benarkah ada dua tipe manusia dalam mengatur keuangan mereka?
Nah, daripada kalian bingung.
Berikut tipe-tipe manusia dalam mengatur keuangan pribadinya :
Tipe yang pertama yaitu tipe orang yang memilih merancang, mengelola, dan mengendalikan rencana keuangannya secara rasional. Sehingga resiko yang kemungkinan bakal terjadi bisa teratasi dengan tenang.
Seperti di awal bahwa financial freedom itu menjadi goals bagi tiap anak millenials saat ini. Duh, berasa banget pas umur muda ini, minta duit sama orang tua canggung dan malu. Padahal kita butuh nih duit, tetapi kita belum bisa mencapai impian milenial itu.
Hal yang digaris bawahi setelah mengikuti ig-livenya kak Fardiyandi mengenai financial freedom malam lalu yaitu kita mencari tujuan kuat dalam melakukannya. Pada saat kita merasa cukup (dalam hal positif yaa). Kita tahu mana kebutuhan kita, mana keinginan kita. Jangan ragu untuk mendahulukan kebutuhan dibandingkan keinginan mu.
Lalu, bagaimana kalau aku belum bisa menambah uang? Secara masih membebani orang tua. Jadi dengan kita "merasa cukup" buat menyimpan sesuatu ke hal yang berguna. Pointnya kita bisa menabung dulu atau cukup membeli barang yang butuh saja.
Kita punya passion nih, hobby, maka dibuat sebuah karya aja. Gapapa, gak di like sama orang, gak diikutin sama banyak orang. Tapi bisa saja untuk membuka peluang dari passion/hobi, kita akan mudah mendapatkan tempat di hati manusia. Rezeki kita tidak bertempat. Begitu kita menulis ada yang melihat artikel kita, maka kita akan menemukan sendiri pembaca kita.
Sehingga how-to-do ini harus kita gali. Sama halnya bagaimana orang yang mengelola keuangan harus tahu tujuan mereka.
Tipe Kedua yaitu tipe orang membiarkan keuangannya dan berharap yang terbaik.
Nyatanya kita lebih memilih nonton netflix daripada membuat laporan keuangan mereka. Jadi self reminder sih. Sementara itu, bisa saja dengan kita mengatur keuangan pribadi kita yang ada kita malah bisa lebih dari sekedar nonton Netflix.
Kita gak boleh menjadikan pilihan hobi menonton sebagai cara kita menghabiskan waktu luang sebagai pilihan mager mengelola financial lagi.
But, gak masalah waktu muda kita mencoba satu investasi paling gampang dulu. Yaitu menginvestasikan diri supaya skillnya dapat bertambah.
Perubahan-perubahan dalam bertindak juga mempengaruhi kehidupan jangka panjangmu. Memang iya, kebahagiaan gak selalu tentang uang. Kembali ke diri kita mau dijadiin uang buat menghabiskan waktu untuk mengisi kegiatan menjenuhkan aja, atau ini mau buat mengelola pola kehidupan kedepannya, Buds?
Untuk mengelola keuangan sendiri sebagai faktor terpenting dalam hidup, bagaimana merencanakan pengelolaan keuangan pribadi.
Simak beberapa cara dalam mengelola keuangan pribadi dengan baik, yuk :
Menilai Kondisi Keuangan Pribadi Kita Saat Ini
Karena kita dapat mengidentifikasi uang masuk dan keluar kita. Kalau kita lebih banyak melakukan transaksi yang akan membuat pengeluaran kita bertambah, maka minim kekayaan kita. Atau sebaliknya, kekayaan plus jika uang kita akan bertambah atau uang masuk bertambah.
Kondisi keuangan juga dapat dinilai dari neraca keuangan. Kalau kata anak akuntansi mah, semuanya mesti balance. Mulai dari membuat neraca pribadi kita, maka akan didapatkan kekayaan bersih nantinya.
Mengembangkan Sasaran Keuangan
Bagaimana kita dapat mengembangkan sasaran dalam jangka waktu tertentu. Ada tiga sasaran yang dilibatkan yaitu sasaran jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek.
Pentingkah menetapkan sasaran tersebut, Buds?
Jika kita ingin tujuan kita kedepannya ada baiknya kita membuat tiga skema jangka tersebut. Bisa dari kegiatan atau barang apa yang kita butuhkan, berapa lama digunakan untuk tiap kegiatan. Dan tak lupa menetapkan waktu sasaran dalam melakukannya.
Seperti jangka pendek dimulai dari waktu kurang lebih setahun, kita bisa mengumpulkan dana darurat, tempat tinggal yang lebih baik dan sebagainya.
Jangka menengah dari satu tahun hingga 5 tahun kedepannya. Seperti tabungan untuk menikah, membeli rumah dan sebagainya.
Jangka panjang lebih dari lima tahun. Hal ini bisa menyangkut masa depan anak dan keluarga kita.
Membuat Rencana yang Matang
Setelah kita tau sasaran, bagaimana kita bisa melihat rencana yang akan menjadikan sebuah tindakan. Semisal kita melakukan tindakan atas hal-hal yang kita rencanakan di atas tadi. Memang agak banyak tapi hal ini penting untuk menyesuaikan dengan kebutuhan jangka panjang kita.
Merevisi Keuangan Pribadi
Artinya perlu peninjauan ulang kemajuan dan perkembangan yang kita capai. Bisa saja kita senang dengan situasi sekarang sehingga keuangan kita baik. Pertimbangan kita untuk menambah atau mengurangi kapasitas belanja harian, atau hal yang dirasa tidak perlu. Karena itu akan jadi sumber yang tersia-siakan, Buds.
Baiklah sekian dulu cara mengelola keuangan pribadi dengan baik dari sahabatulfah.com. Semoga bermanfaat.
Yuhuu kak... Semoga makin semangat dan terus giat dalam mengatur finansialnya😃😊
ReplyDeletemakasih sharingnya semoga bisa diaplikasiakn
ReplyDeleteOkee mam, semoga bermanfaat
DeleteAku udh lama menerapkan disiplin kalo terkait financial gini. Krn dulu aku juga kerja di perbankan, sedikit banyak aku belajar dr temen2 di bagian financial planner gimana mengatur keuangan. Dari situ aku membagi uangku utk emergency fund, asuransi, JK menengah dan JK panjang.
ReplyDeleteEmergency fund Alhamdulillah udh terkumpul setidaknya utk cover 3 tahun pengeluaran .
Asuransi juga sudah ada . Setidaknya aku udh tenang kalo sampe sakit parah dan meninggal. Anak2ku udh terjamin dananya sampai mereka kuliah.
Skr ini yg aku fokus hanya investasi JK menengah dan panjang. Aku taro di saham dan P2P lending. P2P utk menengah, saham utk jk panjang :D.
Intinya, kalo buatku emergency fund harus LBH dulu punya, juga asuransi. Baru fokus ke investasi. Krn kalo dibalik, takutnya ada kejadian yg mengharuskan dana besar, ga hrs mengganggu dana investasi. Apalagi kalo saat itu saham sdg turun misalnya, kacau yg ada
Wahh dapat ilmu baru nih. Makasih ya kak Fanny buat sharingnya... Keren banget kak, udah nerapin itu sebelumnya dan kerjanya di bank juga pasti bakalan ngedukung banget...
DeleteAku masih mau mempersiapkan hal seperti itu yang kk Fanny lakuin, tapi kak Fanny udah duluan start. Ahh, pokoknya mesti banyak2 belajar nih dari berbagai sumber. Biar akunya bisa lebih yakin gimana mengelola financial planner kedepannya....
Soalnya kalau investasi sama saham nih benar-benar kita pelajari yang cocok dan pas buat kita ya kak... Kadang kitanya gak tau malah ikut2an jadinya stress apalagi saham tuh naik turun, ada fluktuasinya gitu. Kalau pas naik mah happy bangett gak kak. Tapi sayangnya pas turun ya kak, duhhh... Tetap semangat kk, pengalamannya luar biasa.
Salutt buat kak, semoga kedepannya aku jga bisa konsisten mempersiapkan itu semua...😊🙏🔥👍
Aamiin 😇