Bahagia Pernah Menjadi Volunteer
Tepat tahun 2019 aku pernah menjadi bagian dari volunteer. Sebenarnya pada saat pandemi pun beberapa teman mengajakku untuk ikut lagi tapi mesti tes swab. Aku belum berani harus colok hidung dan tenggorokan gitu, walaupun keinginan buat ikut lagi pasti ada. Tapi aku senang kok sebelum keadaan pandemi pernah mengikuti beberapa kegiatan volunteer.
Menjadi volunteer adalah sebuah hal yang membahagiakan bagiku, hari dimana aku pernah mengikuti volunteer sosial dan pendidikan, serta volunteer perempuan. Aku benar-benar rindu hari-hari sewaktu menjalani kegiatan ini. Di bidang sosial dan pendidikan aku mengunjungi pulau tetangga yaitu pulau Mentawai. Aku sendiri berada di Kota Padang.
Lalu bagaimana aku bisa menjadi volunteer? Bagaimana perasaan pertama kali menyebrangi pulau seberang? Apa saja kegiatan dan keseruan lainnya yang sudah pernah aku ceritakan detail di artikel sebelumnya.
Cerita yang menarik dari pengalaman menjadi volunteer Mentawai, di sini Pengalaman menjadi volunteer Mentawai
Aku masih jelas teringat kapan mengikutinya, tanggal ini aku tuliskan di Instagram juga supaya sejarah kehidupanku tertulis jelas.
Disclaimer : cerita ini merupakan bagian dari cerita di artikel sebelum, yang belum sempat terceritakan di sana.
Baca juga : Pengalaman Volunteer Mentawai
Jadi sebelum aku menyeberangi pulau menuju tempat kegiatan ini. Aku dan teman seorganisasiku mempersiapkan seluruh kegiatan ini dengan baik. Kami berada di organisasi yang sama yaitu Peduli Padang. Kami mengikuti rapat hingga akhirnya diputuskan tempat kunjungan ke Mentawai, karena dari kegiatan Peduli Padang sebelumnya telah terlaksana di seluruh daerah yang ada di Sumatera Barat, kecuali Mentawai termasuk daerah dekat dengan kota Padang.
Setelah diputuskan tempatnya, kami memutuskan hari dilaksanakannya. And then, suara terbanyak adalah tanggal 14 November 2019. Yeayy, tapi perjuangan tak sampai situ, kami mesti mengadakan penggalangan dana. Ini kegiatan juga seru karena kami menggalang dana ke tempat yang healing banget seperti pantai di sekitaran monumen merpati Padang dan masjid raya sumbar, kenapa di sana? Yap, karena rata-rata volunteer mahasiswa, pekerja, dan pribumi di Padang, apalagi tempat ini paling rame dikunjungi oleh masyarakat Sumbar bahkan mancanegara juga. Malu tidak? Jelas tidak karena tergantung niat kita jika niatnya menggalang dana ini positif maka dapat melatih public speaking kok, hehehe.
Selang beberapa hari keberangkatan, keadaan bercampur aduk, orang tuaku yang ragu-ragu mengizinkan untuk pergi karena cuaca tak menentu. Yap, bulan November sudah masuk musim pancaroba dari musim kemarau ke musim hujan. Gimana dong? Entah aku saja yang galau, atau teman-teman seorganisasi-ku juga, entahlah. Dasar aku. Ketakutan itu datang ditambah aku baru pertama kali naik kapal. Finally, orangtua bilang kamu yakin maka kami juga yakin. Hingga aku beri pengertian kepada orang tuaku hingga mereka mengizinkan untuk aku ikut. Pun aku beri keyakinan buat diriku sendiri, oke Ulfah kamu gak perlu takut, kamu bisa dan kamu lakukan. Begitulah aku menguatkan orang tuaku dan aku pribadi.
Jadi karena kami sudah ikut organisasi dan sering ikut iuran hanya saja kami membayar uang transportasi ke sana. Kami kompak membagi tugas dan tanggung jawab setiba di sana, untuk makan dan tempat tinggal semua sudah siap dari divisi konsumsi dan lain-lainnya. Itu semua sudah jelas pembagian tugasnya. Aku sendiri menjadi bagian divisi humas, ya pembagian tugasku sudah selesai sebelum kami berangkat yaitu mengajak sponsor, publikasi dan kerjasama perusahaan/organisasi lainnya.
Hari sebelum keberangkatan aku menghilangkan rasa cemas dengan pergi membeli cemilan, jalan-jalan di mall dan menonton bareng abang bukan kandung serasa pacar, hihihi. Sejam sebelum keberangkatan filmku udah usai, dia mengantarkan aku ke pelabuhan dengan mobil. Tiba di pelabuhan, kami berpamitan saling beri pengertian. Entah kami yang lebai, baper, atau semua ketakutan muncul tapi kami jelas sama-sama menitikkan air mata. "Udah ya jangan nangis, tunggu aku di sini hari minggu aku pulang kok, insya allah selamat". Aku juga memberi informasi ke orang tuaku bahwasanya kapalku mau berangkat tepat pukul 7 malam.
Kami pergi dengan menggunakan kapal yang lama ke Mentawai, maklum hemat biaya dengan kapal lama biayanya hanya 100 ribu saja. Tapi pulangnya kami naik kapal cepat dengan biaya 250 ribu dan suasana di kapal seperti pesawat tapi memiliki ruang terbuka yang bisa dinikmati ketika bosan di dalam kapalnya, hehehe seru kan. Kami merasakan sensasi kedua kapal tersebut, sama-sama menyenangkan. Kapal lama ini kami membutuhkan waktu selama sehari, sedangkan kapal cepat cukup sejam setengah saja.
Tiket Kapal Mentawai Fast |
Yeayy, beberapa hari melakukan kegiatan di sana telah menjadi kenangan yang paling membahagiakan bagiku.
Sedangkan kegiatan volunteer yang pernah aku jalani lainnya yaitu volunteer perempuan. Btw, di sini aku juga divisi humas, hehehe. Hari dimana aku mengunjungi wanita hebat, sosok yang pernah mengalami masa lalu yang tidak selayaknya didapatkan. Kami mengunjungi panti mereka yang di daerah Sumatera Barat juga yaitu kota Solok.
Hari ini sebelum kejadian pandemi, tanggal 15 Februari 2020. Nah yang mana pandemi dimulai pada bulan maret. Dan hari itu aku menghabiskan waktu bersama mereka, jujur aku tak menyangka mereka akan menyambut kami dengan hangat begini. Kami berprasangka sikap mereka kasar, tidak mau peduli, dan sebagainya. Tapi ternyata salah, maafkan kami. Mereka merasa terbebas dari kurungan selama kami datang, ya iyalah selama ini mereka direhabilitasi di kamar dengan aturan yang ketat. Terus kami kesana memberikan mereka ruang berbagi, kami mengajak seorang dosen dari universitas untuk berbagi mengenai entrepreneur dan seorang psikolog hebat juga.
Kegiatan seperti ini menyenangkan sekaligus haru. Kami juga mengadakan kegiatan seru-seruan, yang paling berkesan itu saat kami sharing. Nah, kegiatan ini beda. Karena masing-masing disuruh untuk memilih satu orang tiap anak organisasi kami untuk diajak berbicara empat mata. Aku kedapatan seorang ibu cantik yang memilih aku. Well beliau sebenarnya mempunyai anak di kampung (tidak disebutkan kisah dan tempat kampungnya karena memang cerita privasi).
Aku bersedia menjadi pendengar yang baik, sahabat yang baik, serta anak yang baik, hehehe ibu mau berbicara tentang apa saja akan Ulfah dengarkan dan kalau mau peluk Ulfah juga dipersilahkan. Semua terjadi secara natural, aku ikut memberikan empati, terakhir beliau minta untuk menghubungi keluarga beliau. Yap, dikatakan kedatangan kami membawa kebebasan karena mereka bisa meminta bantuan kepada kami untuk berkomunikasi dengan keluarga. Karena hp mereka ditahan oleh pihak panti tersebut dan hanya diberikan jadwal sesekali untuk menelpon. Aku mencoba menghubungi nomor dari keluarga beliau. Beliau sudah lega mendapatkan kabar dan pengiriman uang belanja juga. Well aku pribadi sangat senang bisa membantu ibu, tapi ibu ini juga sudah lebih membantu aku dengan kisah hidupnya yang dapat dijadikan pembelajaran.
Mereka di sini korban dari kehidupan kelam, entah pergaulan, rumah tangga berantakan, atau kurang mendapat kasih sayang dari keluarga sehingga banyak faktor yang jadi pertanyaan kenapa mereka begitu. Tak habis pikir jika kita berada di kondisi seperti mereka. Ada yang terpaksa melakukannya karena faktor ekonomi, ada yang terpaksa karena dipaksa oleh kejahatan, dan sebagainya. Duhh, merinding menceritakan ini. Ya Allah semoga kita selalu berada di lingkungan baik-baik dan dijaga oleh-Nya. Justru aku sedih baru tau panti ini setahun terakhir ini. Karena aku bersama teman-temanku baru bisa berbagi kepada mereka di awal tahun 2020 itu. Aku mendapat banyak kebahagiaan dan rasa syukur melalui beberapa kegiatan volunteer ini. Dan kayaknya aku mau melanjutkan cerita ini di artikel selanjutnya biar makin detail dan lengkap cerita volunteer perempuan ini, seperti cerita volunteer ke Mentawai juga, hehehe.
Baiklah sekian kegiatan-kegiatan yang membahagiakan dicampur haru selama aku menjadi bagian volunteer. Semoga bermanfaat bagi teman-teman dan dapat mengambil pelajaran dari pengalamanku kali ini. See you!
Waah...seneng bacaanya. Ketemu jiwa2 Voluntee. Aku juga relawan, seringnya di pariwisata.
ReplyDeleteDan memang betul, orang tua kadang suka bikin ragu. Meyakinkan orang tua butuh perjuangan. :D
Wahh makasihhh kk, Toss dlu. Asik juga nih di pariwisata kak, hehehe
DeleteIyapp betul skali kk, kayak roller coaster buat meyakinkan mrka apalagi saat situasi gak memungkinkan gitu...
aku penasaran kak, waktu mengajak anak bicara empat mataa, apa aja sih yang dibicarakan? gimana mengawalinya?
ReplyDeleteaku belum pernah sih jadi volunteer, tapi pasti akan bahagia sekali ya menjadi relawan karena bertemu orang baru, tempat baru dan situasi yang berbeda dengan kehidupan kita. sedikit banyak pasti akan menambah sudut pandang kita dalam hidup.
Nah karna aku dapet ibu2, tapi sama aja sih kk klau bicara empat mata gituu pastinya bikin kedekatan dulu kk, misal nanyain kehidupan sehari2nya, trus nanti stlah nyambung baru deh tanya kasus or masalah mereka. Nah, pas bicara empat mata gituu kita curahkan perhatian semuanya ke mereka, Yap kurlep bangun komunikasi gituu kk. Trus pas akhir bisa kasih support kepada mereka..
DeleteNah iyaa benar sekali kk, saat bertemu mrka yang bukan satu daerah, suku, agama, dan kehidupannya dsb tapi malah disitu kita lebih mengerti dan menambah sudut pandang kita juga
Aku juga seneng banget dulu pas sebelum punya anak sudah memaksimalkan waktu ikut volunteer disana-sini. Sekarang sih pengen ikut lagi namun merasa terbatas waktunya karena harus fokus ke keluarga dulu. Hehehe
ReplyDeleteIyaa gapapa kk dahulukan yg paling penting dulu, hehehe. Soalnya kalo aku skrg masih blum nikah jadiii masih senang ikut volunteer gituu
DeleteHallo kak, wahhh jiwa volunteer saya bergejolak nih! Saya juga dulu sering ikut volunteer kesana kesini, meskipun masih terbatas di Bali saja.
ReplyDeleteMemang pengalaman volunteer ini bikin kita jadi punya pengalaman dan relasi yang luas yaa, apalagi jika bisa benar-benar bermanfaat untuk orang lain.
Hai juga kak, wahh pastinya banyak tempat yg dikunjungi di Bali ya kak malah aku ngebayangin ikut volunteer di Bali gitu ktemu bule2nya asik juga tu.
DeleteIyaa nih kk pengalaman dan relasi pastinya didapatkan ya kak, bermanfaat bagi orang lain dan kita juga sih, hehehe
Pengalaman menarik!
ReplyDeleteMenjadi volunteer memang banyak suka dukanya, tapi lebih banyak sukanya sih. Bisa melihat dunia luar dengan berbagai perspektif tentunya. Apalagi jika kehadiran kita bisa membuat orang lain bahagia. Insya allah pahala mengalir selamanya.
Nah iya pas dukanya kalau udah tiba di lokasi pengabdian gituu pasti lebih banyak sukanya ya mas. Iya mudah2an, aamiin...
DeleteHai salam kenal, aku juga orang Sumatera Barat tapi dari Bukittinggi.
ReplyDeleteWah, senangnya bisa jadi volunteer dan melakukan kegiatan sosial di sekolah Mentawai. Aku di kantor juga sering ikut kegiatan CSR (emang wajib sih sebenarnya) di sekolah atau mushola dekat kawasan kantor. Memang seru bisa bertemu dengan siswa-siswa sekolah.
btw belum pernah ke Mentawai, katanya disana pantainya bagus yah?
Haii kak sama2 urang awak, ya dekat dong dari Padang.
DeleteIya kak, hehehe. Wah kalo di kantor2 gitu enak dong ya apalagi kegiatan CSR ini memang harus ada...
Pantai di Mentawai memang bagus2 kak, yg aku suka itu pantainya benar2 bening, dan bisa liat ubur2/ binatang lautnya pas waktu itu kak.
Ya sama-sama urang awak, tapi sebenarnya aku lagi merantau ke pulau Jawa.
DeleteIya, kalau di kantor, semuanya kegiatan CSR dibiayain perusahaan, karyawan tinggal ikut berpartisipasi.
Pengen suatu saat ke Mentawai, saking bagusnya, katanya banyak bule juga yang ngincer surfing di sana.
Ooo begitu ya kk. Lagi wfh dan wfo juga di Jawa yaa.
DeleteItu enaknya sih gak spti organisasi ngo yaa.
Semoga kesampaian ya kk, memang iya gitu para bule senang surfing di sana.
Wah seru ya, jadi volunteer sambil lihat Indonesia. Sayangnya lagi pandemi. Jadi belum ada kegiatan sprti ini lg
ReplyDeleteHiks iya sayangnya pandemi ya mas
DeleteMasyaAllah tabarakallah, kisah kisah indah saat jaddi volunteer memang tidak terlupakan ya. jadi teringat masa-masa kuliah dulu juga diwarnai hal seperti ini, tetap semangat kak.
ReplyDeleteMemang kk, susah dilupakan malah jadi kenangan indah buat nantinya diceritakan ke anak2 or kponakan, hehe. Semangat juga kak
DeleteMenurut daku menjadi volunteer gak hanya tambah pengalaman dan bisa bepergian nya aja, tapi juga masa lengang kita digunakan untuk hal yang bermanfaat bagi sesama.
ReplyDeleteIyaa nih kk, sekaligus dapat sepaket kk nambah pengalaman dan bisa bepergian juga, hehehe
DeleteMenyenangkan sekali jadi volunteer ya kak. Sayangnya waktu kuliah aku gak sempat ikut, padahal kesempatan banyak waktu itu :(
ReplyDeleteIts okey mas, hehehe. Gakpapa setidakny ada waktu kegiatan lain selain volunteer mas
DeleteMba ini volunter ke panti rehabilitasi gitu atau dinsos gitu? Aku baru tahu ada tempat seperti itu semacam rumah singgah buat korban kah atau gimana?
ReplyDeletePanti sosial rehabilitas mba, dari dinas sosial kalau kedapatan sama mereka pasti dibawa ke sana utk dibina or rehabilitasi gituu mba
DeleteHebat mba akhirnya bisa tercapai cita-citanya. Tempatnya menantang juga ya mentawai! daerah yang masih menjadi list di daftar kunjungan saya.
ReplyDeleteWahh semoga segara terlist ya kk dan bisa terealisasikan tujuannya, hehehe
DeleteWaow keren,, volunter toh ternyata,, semoga sehat selalu jiwa2 baik.....
ReplyDeleteWkwk iyaa mas... Aamiin doa yang sama ya mas
DeleteJadi volunteer bisa akrab sama alam dan mengenal masyarakat tempatan lebih dalam ya...itu menantang
ReplyDelete