Puasa 2022, Puasa Ramadan yang selalu Dinantikan

Assalamualaikum Buds. Ramadan di tahun 2022 ini tepat di bulan april. Sebenarnya aku ingin menuliskan tulisan ini tepat di hari pertama puasa. Tapi apa boleh buat, puasa malah dimundurkan. Hari ini tepat tanggal 2 April 2022, sebenarnya jadwal puasa yang direncanakan. Akan tetapi puasa malah jadi di hari minggu, tepatnya tanggal 3 April 2022. 

Ada kegiatan penting yang akan kami lakukan sebelum menunaikan ibadah puasa ini yakni aku bersama keluarga selalu berziarah ke makam nenek dan kakek. Seminggu sebelum puasa dimulai biasanya kami pergi berziarah ke kampung. 

Sebelum masuk bulan ramadan aku minta maaf kepada sahabatulfah kalau ada salah kata atau pun tindakan aku selama bermain sosial media pun menulis di blog pribadi ini. Aku akan memaafkan sahabatulfah juga. Nah, selamat menjalankan ibadah puasa, selamat buat menjalankan ibadah puasa pertama semoga full sampai puasa akhir, *Aamiin paling keras.

Saat memasuki bulan puasa aku seperti biasanya tetap sendiri, hehehe maklum jomblo fii sabilillah. Aku tidak pernah merasakan puasa bersama pasangan tepatnya pasangan hidup. Gak salah dong, saat puasa tiba aku selalu minta alarm atau orang tua untuk membangunkan puasa. Karena memang masih belum terlihat hilalnya. Emangnya mau punya pasangan hidup? Jelaslah, naluri aku sebagai seorang manusia tentu ingin sekali. Semoga tahun depan atau di waktu yang tepat diberikan sosok yang bisa bersama-sama tidak hanya di waktu puasa saja, namun sampai akhir hayat. Aamiin ya Robb😇

Setiap puasa pertama di rumah kami, Mama selalu memasakkan rendang buatannya. Kami bersyukur tiap tahunnya pada saat awal puasa selalu dimasakkin sama Mama, semoga nanti aku bisa masakkin rendang di puasa pertama Mama lagi ya. Kalau ditanya aku itu bisa masak rendang? Maka jawabannya bisa, tapi belum sesempurna masakan rendang Mama. Kadang aku suka menolong Mama untuk mengaduk-aduk rendangnya saja, sebab aku mengerti masak rendang yang enak itu butuh waktu berjam-jam. Kira-kira waktu memasaknya pun lebih 4 jam-an. Gak kebayang dong seperti apa kalau beliau masak sendirian.

Baca juga: 5 Kegiatan yang Paling Menyenangkan di Bulan Ramadhan

Namun aku sebelum puasa kemarin tidak bisa membantu Mama masak rendang. Aku diajak pergi ke makam Andungku di kampung bersama sepupu. Jujur, aku sempat kepikiran gimana Mama masak rendang nanti. Karena aku perginya pagi dan pulangnya sudah malam hari. Tapi begitu sampai di rumah, aku melirik rendang yang dimasak beliau masih berbentuk gulai kalio. Artinya beliau tidak memforsir tenaganya buat merendang tanpa bantuan aku. Syukurlah. Kalau biasanya kakak bisa membantu jika aku tidak ada, sekarang kakak sudah sibuk mengasuh anak bayinya. Maka siapa lagi yang membantu kalau bukan aku, hehe.

Rendang ini bisa dipanasin lagi agar benar-benar berwarna kecoklatan. Nah, makanan yang diakui paling lezat sedunia. Wah luar biasa aku senang jadi orang Minang, apalagi waktu bapak Menteri Pariwisata mengumumkan bahwa makanan rendang akan “Goes To Europe” Yeay bangga didukung oleh Menteri sendiri.

Setiap bertemunya dengan bulan puasa aku seperti biasanya, selalu punya niat untuk tidak pernah tinggal sholat terawih dan witir, atau pun bisa mengkhatamkan Al-Qur’an. Adakah yang sama? Walau terkadang niat di hati tidak sampai bisa dikatakan tidak sesuai dengan harapan, mungkin alasannya bisa jadi aku di waktu-waktu tertentu berhalangan sholat jadi ikut-ikutan malas melanjutkan tilawah. Duh memang ya godaan itu luar biasa pengaruhnya ke diri kita. Berharap bisa menunaikan niat itu dengan lancar di tahun ini. Aamiin.

Perihal pertemuan dengan bulan puasa, tiap kali puasa datang aku selalu haru biru. Kenapa? Puasa itu jadi ajang bagiku untuk mengokohkan iman dan memperbanyak amal. Pastinya sahabatulfah juga begitu. Puasa itu dirindukan bagi tiap-tiap orang mukmin. Bagaimana tidak, perihal kedatangannya yang senantiasa memberikan banyak keunggulan. Seperti hadist ini:

“Sesungguhnya telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Siapa yang tidak memperoleh kebajikan di malam itu, maka ia tidak memperoleh kebajikan apapun”. (Hadis Shahih, Riwayat al-Nasa`i: 2079 dan Ahmad: 8631. dengan redaksi hadis dari al-Nasa’i).

Bulan puasa inilah saatnya pintu-pintu langit dibukakan dan pahala dilipatgandakan. Senang banget deh rasanya, aku dan kita semua bisa bertemu lagi dengan bulan puasa ini, benaran loh berasa jadi orang paling beruntung. Oiya, berharap semoga kebaikan-kebaikan kita di bulan ramadan tahun ini diberikan pahala yang berlimpah dan puasa kita menjadi berkah ya Buds. 

Sekian cerita random dari aku, kita semua semoga tetap istiqomah ya dan doakan juga aku tetap istiqomah mengikuti tantangan 30 hari menulis di blog kali ini. Hehehe, See you Buds!