Bercerita Mengenai Healing Terbaik Versi Ulfah Aulia
Saat era digital kini, kita sangat perlu melakukan kegiatan healing. Namun seringkali kita salah mengartikan makna healing yang sebenarnya. Seperti banyak cara healing sekarang yang terkesan menghambur-hamburkan uang saja. Banyak yang mengira untuk kita mengatasi suatu masalah yang harus kita selesaikan, gapapa lah memberikan rewards seperti membeli barang-barang mewah, maupun makan makanan yang disukai. Asalkan tidak berlebihan.
Btw, jika dulu aku dekat dengan teman-teman yang kegiata healing-nya dengan cara pergi hangout, makan ke tempat hits setiap harinya. Aku mungkin kalah saat itu, karena sewaktu itu aku mengira healing ini akan baik buat diriku. Tapi ternyata tidak, justru sesekali dilakukan saja lebih baik buatku terlebih bagi mahasiswa akan jadi reward tersendiri untuk dirinya sebab juga sudah berusaha sebisa mungkin menghadapi hiruk pikuk perkuliahan. Bagaimana kalau rutin dan setiap hari dilakukan?
Ternyata healing seperti ini salah yang ada setelah healing aku malah tambah stress. Karena pengeluaranku yang sangat banyak. Tak habis pikir dalam sekejap uang jajananku cepat habisnya. Bahkan sampai beberapa iuran yang aku ikuti malah jadi aku tunda-tunda alias terkesan berhutang. Padahal aku lebih mengalokasikan dana kuliahku ke konsep healing tadi. Kira-kita kalau kegiatan healing seperti ini lebih baik aku hindari atau tetap aku ikuti? Jelas, sahabatulfah akan setuju dengan sebaiknya dihindari, karena kalau tidak akan merugikan diri kita sendiri dan orang lain juga.
Namun saat menikmati masa-masa perubahan usia di tahap aku semakin dewasa kini pastinya cara healing versiku sangat berbeda. Kira-kira bagaimana healing terbaik versi Ulfah Aulia? Mari kita simak artikel ini sampai selesai yaaa.
Healing itu Seperti Apa?
Baiklah sebelum kita tau apa-apa saja healing tersebut. Maka lebih baik dulu kita mengartikan healing tersebut. Dan aku setuju untuk kita melakukan healing tak harus pergi jauh-jauh, atau pergi ke tempat yang sangat elit. Hati-hati, jika semua kita lakukan tanpa diimbangi dengan pemasukan yang kita miliki malahan yang terjadi kita kebutuhan kita jadinya tidak terpenuhi.
Aku setuju bahwa healing itu justru melakukan sesuatu yang terbaik menurut kita dan tidak memaksakan apa pun dari diri sendiri. Karena semakin kita dewasa kita semakin banyak juga menghadapi masalah yang tentunya dari masalah itu akan kita dapatkan sebuah pelajaran yang berharga. Jadi kalau ditanya jadi apa healing Ulfah yang sebenarnya? Maka aku akan jawab…
Healing Versi Ulfah Aulia
Setiap manusia punya cara yang berbeda-beda untuk melakukan healing buat dirinya sendiri. Bagiku, healing terbaik ialah healing yang mampu menghilangkan stress, penat, dan capek kita seharian. Bahkan setelahnya aku lebih merasa lega dan bukan menambah masalah lagi.
Fokus Mencintai Diri Seutuhnya
Healing kok malah fokus sama diri sendiri? Ya wajib dong. Malah banyak orang setuju jika saat dewasa kini kita seperti banyak mendapati banyak cara untuk tidak mencintai diri sendiri. Seperi kita melihat betapa banyaknya teman-teman, sahabat lainnya, pun sepupu sendiri yang sudah punya pasangan. Yap, saat ditanya apakah sudah kenal sama diri sendiri? Tak jarang mereka menjawab karena “Mungkin” Sudah. Kenapa mungkin? Kenapa belum yakin sama siapa diri kita? Kan semestinya saat sudah berpasangan itu kita sudah kenalan dengan diri kita dulu.
Itu artinya baik kita yang punya atau tidak punya pasangan pun pasti fokus utama kita tentang seberapa kita kenal sama diri sendiri dulu. Nah, bagaimana jika kita ingin mencintai orang lain sedangkan kita belum mampu mencintai diri kita terlebih dahulu. Buat apa coba kalau kita ingin dicintai orang lain tapi kita sendiri tidak mencintai diri sendiri?
Simpelnya, ketika kita menjadi sumber kebahagiaan orang lain sebab kita dicintai oleh orang tersebut. Tentunya akan terasa kurang, karena jelas dicintai dan mencintai itu sepaket, Buds. Bagiku, yang paling diutamakan dalam hidup kita selama ini ialah mencintai diri kita seutuhnya.
Hal ini yang mendorong aku berniat ingin menuliskan artikel ini. Karena tidak semua orang bisa menerima dirinya dengan baik baik dan mengetahui baik kekurangan dan kelebihan dirinya. Nah, saat kita mengenal diri sendiri mungkin kita takkan galau saat belum bertemu dengan seseorang yang tepat yang memang mencintai kita seutuhnya.
Kita akan yakin dengan diri sendiri sehingganya bakal mendapatkan dan didapatkan sama orang yang benar-benar pantas memiliki kita seutuhnya nanti. Ini sebenarnya sebagai self reminder bagi aku, yang mana aku akan mencintai orang lain saat diri sendiri sudah aku cintai sepenuhnya. Karena di dalam diriku, bagaimana akan mencintai orang lain sementara diri sendiri saja masih belum move on alias masih ada luka dari dalam diri. Ya kali kita akan mencintai orang lain seutuhnya. Hehehe
Menjaga Kesehatan Baik Fisik maupun Psikis
Setelah aku yakin sudah mencintai diri, menandakan kesungguhan untuk mencintai diri sendiri selanjutnya ialah merawat diri dengan cara yang baik. Hanya kita yang mengerti bagaimana dan seperti apa yang diri kita butuhkan. Merawat diri di sini tidak hanya tentang merawat tubuh dan wajah yang paling utama melainkan merawat diri dengan makan makanan yang seimbang, istirahat yang cukup, makan sayur dan buah-buahan, serta menghindari makanan junk food.
Selain itu, merawat diri dilakukan dengan memperhatikan hal-hal yang kita terima di dalam diri. Seperti tidak perlu mendengarkan kata-kata orang lain yang jelas tidak semua orang menyukai kita dan tidak perlu membalasnya dengan cara menyakiti hati orang tersebut.
Bagiku sebagai perempuan, healing merawat dirinya yaitu dengan melakukan rutin perawatan tubuh dan wajah seperti rutin luluran, menggunakan masker, dan perawatan rambut yang tak kalah penting. Selain itu, tidak sibuk menguruskan orang lain, tidak memperdulikan perkataan orang yang menjatuhkan kita. Dan juga di rumah pun atau sedang libur bekerja aku menyempatkan untuk berolahraga. Bagaimana dengan sahabatulfah? Pastinya momen kecil seperti ini akan jadi healing tersendiri juga bagi kita ya.
Lakukan Hal-Hal yang Kita Sukai
Menulis dan Berbicara adalah dua kesatuan yang aku sukai sekarang. Yap benar saja, ketika aku memiliki waktu yang berkualitas untuk melakukan hal yang disukai ini tanpa disadari akan menambah battery cinta dalam diri, terlebih yang punya bahasa cinta quality time. Penting sekali bagiku untuk menyempatkan waktu menulis dan berbicara. Aku termasuk orang yang punya waktu khusus dalam melakukan dua hal yang disukai ini. Karena itu, aku tidak ingin melakukannya terlalu berlebihan.
Bahkan dengan begitu, akan mengurangi beban dan masalahku juga. Nah, kalau sahabatulfah bagaimana nih apa hal yang disukainya?
Traveling ke Tempat Baru dan Bertemu dengan Orang Baru
Lah itu namanya juga bepergian Fah? Benar banget, aku sangat menyukai traveling ke tempat baru dan bertemu dengan orang baru. Tapi tidak bepergian yang iming-imingnya hangout buat mencoba semua kafe di daerahku yang rutin dilakukan tiap waktu. NO! Lain ceritanya kalau bepergian untuk bertemu dengan sahabat yang sudah lama tidak jumpa atau melepaskan penat setelah setiap hari bekerja dengan refreshing ke tempat bagus. Hal ini wajar dilakukan sebagai tanda memberikan reward kepada diri sendiri.
Kalau ketika kuliah dulu healing aku dengan melakukan volunteer ke Mentawai di sana pasti bertemu dengan orang baru serta belajar gimana budaya masyarakat sana. Asiknya lagi, ini tak hanya menambah pengalaman baru tapi pengetahuan baru juga bagiku. Alhamdulillah senangnya.
Jadi healing terbaik seperti apa yang ingin sahabatulfah lakukan saat sekarang ini? Apakah hanya sekadar bepergian seperti yang disampaikan di awal tanpa pertimbangan apapun? Atau mencoba melakukan aktivitas pastinya mempertimbangkan bahwa kegiatan itu akan bermanfaat bagi diri sendiri juga sebagai bukti kita dalam mencintai diri sendiri?
Mungkin sekian dulu sharing seputar healing diri sendiri versi Ulfah Aulia. Kalau ada yang punya ide atau saran healing yang terbaik silahkan di share juga di kolom komentar ya. Sekian dulu, terima kasih semuanya.
makasih sharingnya
ReplyDeletePas awal baca. "Gila, gak kepikiran kalau healing pertama adalah untuk diri sendiri" karena healing versi aku biasanya pergi dan main ke alam. Bisa bisanya sampai lupa sama diri sendiri. Tapii, setuju juga dengan poin terakhir yaitu bertemu dengan orang baru. Itu kayak nambah vibes baru lagi sih buat healing kita
ReplyDeletewah benar sih mencintai diri sendiri dulu baru mencintai kepada orang lain atau sekitar. Ketika sudah berdamai pasti jadi lebih enak dan nyaman healingnya.
ReplyDeleteAda banyak macam healing ya, mbak, tergantung dari karakter masing2. Kalau aku healing paling favorit ya berinteraksi sama alam. Duduk duduk di bawah pohon sambil nyeruput teh atau kopi kadang sudah cukup.
ReplyDeleteSetuju banget mbak
ReplyDeleteMemang me time itu bisa membantu kita melepaskan semua stres ya, jadi cara healing juga
Setuju mbak gak perlu lah dengan alasan healing malah menghabiskan tabungan.
ReplyDeleteJustru healing lah untuk suatu yang bermanfaat ya
Setuju, healing itu tidak mesti menghabiskan uang sseperti shoping atau traveling. Tapi bisa melakukan hal-hal simple yang benar-benar disukai tanpa harus menghabiskan uang.
ReplyDeleteSetuju dengan poin-poin healing yang disampaikan kak ulfah ini. Bagaimanapun, untuk tetap menjaga mood produktif, kita memang perlu sesuatu yang tidak itu-itu saja, yah kak.
ReplyDeleteHealing tuh gak perlu muluk, atau kudu instagramable ya, mbak. Bisa sesederhana me time. Kalau punya bajet ya liburan. Kalau liburan buat healing biasanya yang selow dan gak butuh diburu-buru waktu. Biar bisa nikmati waktu.
ReplyDeleteKalau tidak mencintai diri sendiri maka kita akan merusak kondisi aman dalam posisi hidup sebenarnya, dan terus menyalahkan diri dari hal terkecil sekalipun
ReplyDelete