Traveling ke Wisata Alam Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi, Kebun Binatang dan Multiwisatanya yang Menarik
Traveling ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi atau lebih dikenal dengan sebutan Kebun Binatang Bukittinggi pastinya akan memuaskan visual pengunjungnya dan hasrat-hasrat traveling siapa saja yang memasukinya. Mengapa tidak? Satu kawasan wisata ini punya multiwisata yang sarat serajah dan maknanya. Wisata alam Bukittinggi ini menjadi wisata legend yang telah lebih dari satu abad umurnya sejak tahun 1900.
Namun siapa sangka tempat wisata yang telah lama berdiri ini masih menjadi destinasi favorit wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Terlebih setelah sekian lama aku tidak berkunjung ke sini, kini kebun binatang tersebut sudah direnovasi dengan unsur bangunan lebih modern. Bangunan dan tamannya sudah lebih bersih dan segar dipandang oleh mata siapa saja yang datang.
Pada awal januari lalu, aku bersama keluarga tertarik mengunjungi tempat wisata ini. Kami datang dari Padang pada Sabtu malam, menginap di tempat kakakku, dan paginya baru menuju ke Kebun Binatang ini. Tempatnya tidak begitu jauh dari rumah kakakku, Taman Margasatwa atau Budaya Kinantan ini terletak di atas Bukit Cubadak Bungkuak, Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.
So, buat yang penasaran seperti apa aku berwisata ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini. Simak terus sampai habis ya!
Sejarah Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan serta Perjalanan Wisatanya
Baik, kita akan mengulik seperti apa sejarah dari Kebun Binatang Bukittinggi ini? Nah, sejarah dibangunnya Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan ini berdiri pada tahun 1900, didirikan oleh seorang Asisten Residen Agam yang bernama Storm Gravenande. Beliau merancang sekaligus membangun sebuah kebun bunga yang terletak di Bukit Malambuang. Dari situ akhirnya kebun bunga ini diberi nama sesuai nama perancangnya “Stormpark”.
Pada tanggal 3 Juli 1929 Dr. J. Hock mengubah nama lokasi tersebut menjadi “Fort De Kocksche Dieren Park” Sehingga dengan menambah nama tersebut akan menambah fungsi kebun bunganya, menjadi kebun binatang seiring dengan masuknya beberapa koleksi binatang.
Setelah era kemerdekaan maka Fort De Kocksche Dieren Park kemudian berganti nama lagi menjadi Taman Puti Bungsu. Hingga akhirnya pada tahun 1995 atas peraturan daerah no.2 nama Taman Puti Bungsu dirubah menjadi Taman Margasatwa Dan Budaya Kinantan.
Nah, perjalanan menuju Kebun Binatang Bukittinggi kali ini terasa berkesan. Terlebih kami mengambil alternatif jalan yang tidak terlalu padat dan rame. Karena sebenarnya perjalanan kali ini kami sekeluarga pergi di hari weekend. Pada tau kan jika hari weekend begini Bukittinggi padat merayap apalagi mengunjungi tempat wisata seperti ini? Jadi kami mencoba masuk dari gerbang For De Kock, bukan dari gerbang utama Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan.
Gerbang utama kebun binatang itu tidak jauh dari Jam Gadang Bukittinggi yaitu sekitar 450 meter saja. Sepanjang jalan itu, kamu akan menemukan pedagang kaki lima berjualan, aneka makanan, minuman, hingga oleh-oleh kerajinan tangan. Dekat dari gerbang ini pun terdapat pasar yang di sekitaran pasar terdapat parkiran buat pengunjung Kebun Binatang. Namun semua parkiran sudah penuh saat itu.
Ya, akhirnya kami memilih masuk dari gerbang Fort De Kock saja. Walau parkiran juga gak kalah ramenya, namun masih ada beberapa lahan kosong untuk kami meletakkan kendaraan mobil ini. Sepanjang jalan tentunya pedagang kaki lima sudah menghiasinya dengan berbagai jenis makanan dan minuman untuk dibawa ke dalam tempat wisata.
Baca juga: - Menikmati Destinasi Wisata Baru Meer Von Kandi Heritage Sawahlunto
- Rekreasi ke Puncak Pato, Ranah Filosofi Adat Minangkabau
Harga Tiket Masuk Wisata menuju Margasatwa dan Budaya Kinantan
Walau gerbang masuknya beda, tapi harga tiketnya tetap sama kok. Kemarin kami berkunjung sebanyak 7 orang, tapi satunya keponakanku yang masih bayi jadi tidak masuk hitungan tiketnya. Kami per orang dikenakan tarif Rp. 25.000 saja. Bayarnya bisa menggunakan QRIS maupun cash. Dan masuknya gak perlu ngantri.
Buat yang ingin tahu berapa saja tiketnya, simak list di bawahn ini ya:
Dengan harga segini kita sudah bisa menikmati wisata yang sangat luas. Apa-apa saja wisata yang dapat kita temukan. Bisa disebut multiwisata karena masih dalam satu kawasan atau area tapi kita bisa menikmatinya banyak wisata sekaligus.
Fort De Kock
Masuk dari gerbang Fort De Kock ini. Fort de Kock merupakan benteng peninggalan Belanda yang berdiri di Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Benteng ini sebenarnya diberi nama 'Sterreschans' yang memiliki arti benteng pelindung. Benteng ini didirikan oleh Kapten Bouer pada tahun 1825 pada masa Hendrik Merkus de Kock, yang saat itu dirinya menjadi komandan Der Troepen dan Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, karena itulah benteng ini terkenal dengan nama Benteng Fort De Kock.
Benteng Fort de Kock dijadikan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau yaitu sejak terjadinya Perang Paderi pada tahun 1821-1837. Benteng tersebut merupakan tanda penjajahan dan perluasan kekuasaan Belanda terhadap wilayah Bukittinggi, Agam, dan Pasaman. Belanda memang licik dengan mengambil kesempatan menguasai wilayah Sumatera Barat, terutama saat itu adanya konflik intern yang terjadi antara kelompok adat dan kelompok agama.
Sejak direnovasi pada tahun 2002 lalu oleh pemerintah daerah, Fort de Kock, kawasan benteng Fort de Kock kini berubah menjadi Taman Kota Bukittinggi serta Taman Burung Tropis.
Benteng Fort de Kock masih ada sebagai bangunan bercat putih-hijau setinggi 20 m. Benteng Fort de Kock dilengkapi dengan meriam kecil di keempat sudutnya. Kawasan sekitar benteng sudah dipugar oleh pemerintah setempat jadi sebuah taman dengan banyak pepohonan rindang dan mainan anak-anak.
Jembatan Limpapeh
Berjalan terus ke dari Fort De Kock ini maka kamu akan menemukan Jembatan Limpapeh. Jembatan limpapeh menjadi penghubung jalan antara Benteng For De Kock dengan Kebun Binatang Bukittinggi. Jembatan yang memiliki lebar jembatan yaitu 3,8 meter dan panjang 90 meter ini sangat unik. Karena ditengah jembatan ini tampak sekali ciri khas rumah adat Minangkabau yaitu rumah Gadang.
Rumah Gadang
Sebuah wisata yang kaya sarat dan sejarah ya. Karena begitu kita pergi ke kawasan satu ini, maka kalian akan menemukan replika rumah gadang. Rumah gadang ini dibangun di area kebun binatang. Dengan ciri khas rumah gadang Minangkabau yang mempunyai sembilan ruang anjungannya pada bagian kanan dan kiri, seperti yang tampak pada atap bergonjong atau meruncing ini. Anjungan ini berfungsi untuk peragaan atau pameran nantinya, karena ruang anjungan ini tidak ada bilik maka dibatasi oleh tiang-tiang saja sebagai pembatasnya.
Benda-benda yang dipamerkan pada Rumah Gadang yaitu pelaminan, barang hasil kerajinan, alat pertanian, alat musik tradisional—di antaranya talempong, genta, kain tenun Silungkang, serta pakaian adat tiap kabupaten yang disajikan dengan peraga manekin. Kolong rumah digunakan untuk penjualan berbagai cenderamata hasil kerajinan tangan, antara lain kain songket Silungkang, pernik-pernik, lukisan, dan aneka busana jadi. Keren gak tuh!
Kebun Binatang Bukittinggi
Gak afdol rasanya kalau sudah bercerita panjang namun belum sampai ke pembahasan yang satu ini. Singkatnya, inilah sebenarnya tujuan wisata para wisatawan ke Bukittinggi, melihat kebun binatang Bukittinggi. Kebun Binatang Bukittinggi merupakan kebun binatang tertua dan satu-satunya di Sumatera Barat. Sungguh kompleks isiannya binatang Sumatera yang ada di sana, jadi harap tidak request panda dan sejenisnya untuk ditambahkan ke kebun binatang karena ini bukan habitatnya, hehehe.
Di sini kamu akan menemukan segala macam binatang dimulai dari binatang jinak hingga liar sekali pun. Tapi tenang, semua binatang ini sudah diberikan kandangnya ya. Tak hanya itu, saat kini para pengunjung tidak perlu juga membawa makanan lagi untuk diberikan kepada para hewannya, mungkin juga agar para pengunjung fokus melihat hewan-hewannya dan mengenal hewan tersebut dengan lengkap. Kerennya lagi, semua tempat hewan ini telah direnovasi dengan lebih modern, sehingganya akan lebih terpuaskan mata, batin, dan jiwa-jiwa wisata kalian deh.
Apa-apa saja yang dapat kita lihat di Kebun Binatang Bukittinggi ini? Jika berjalan dari Jembatan Limpapeh seperti aku kini. Maka yang pertama akan kalian temukan di sisi kanan kamu yaitu gajah dengan belalainya yang aduhai, wkwkw. Sepertinya para gajah ini sepasang sejoli karena mereka berdua terus dan takkan terpisahkan, hahaha. Begitu melihat sisi sebelah kiri maka ada berbagai jenis unggas. Kamu akan melihat kandang ungkas dengan berbagai jenisnya, dari bula tercantik dengan ragam warna sampai suaranya yang merdu, masya allah.
Kemudian, akan aku ceritakan sedikit. Ada perubahan pada saat kalian lanjut ke tempat Kebun Binatang Bukittingi ini karena sudah direnovasinya menjadi sangat kekinian banget. Karena dengan begitu jadi pusat perhatian buat anak muda untuk berfoto sekaligus melihat para hewannya.
Seperti tempat para unggas ini, yang aku rasa sangat senang melihatnya ialah ada air mancur di tengah perjalanan sepanjang tempat para unggas ini. Rasanya tuh, setelah kalian jauh berjalan dari For De Kock, Jembatan Limpapeh, maka akan merasa lega melihat air pancuran di tengah wisatanya ini. Uniknya dari tempat unggas ini ialah jika kalian sudah masuk ke dalamnya maka kalian tidak boleh balik arah, karena jalannya yang searah saja. So, tetap fokus deh sama mukjizat para hewan unggasnya dulu.
Next, kamu akan bertemu dengan zona reptil. Ikon pintu masuknya ialah mulutnya Buaya. Kamu akan memasuki ruang kedap suara karenanya kamu akan masuk ke terowongan teman-temannya para buaya. Hehehe. Siap-siap untuk bertemu dengan para buaya dan sahabatnya juga ya. Tempat ini meskipun terowongan seperti di bawah tanah gitu, tapi konsep para binatangnya yaitu diletakkan di dalam ruang kaca. Ruang kacanya tentu akan diberikan batas sesuai jenis-jenisnya. Bahkan dari jenis reptip akan ditemukan banyak di sana. Jadi kalian akan seperti melihat pameran para reptil di sini, gak semenyeramkan ikon pintu masuknya kok, hehehe.
Lanjut, jika kalian keluar dari zona reptil ini, maka kalian akan lihat ada zona outdoor. Di sini masih ada beberapa reptil yang berukuran besar sepertinya mereka betah di luar ya. Wkwkwk. Namun beberapa jarak kemudian akan tampak zona yang sangat ikonik dan aestetik karena dindingnya yang terbuat dari kaca. Ternyata kita sudah masuk ke Kandang Singa. Wah, jangan takut dulu. Kandang singanya itu ada di bawah gitu, jadi kalian hanya melihat para singa ini dari atas saja. Singa-singa ini juga dimasukkan ke dalam ruangan yang sudah dikasih besi gitu, jadi aman banget deh.
Nah, selanjutnya jika kalian berjalan lagi, maka akan tampak bangunan yang masih bangunan lama atau belum direnovasi. Inilah tempatnya para jenis orang hutan. Kenapa orang hutan gak dikasih bangunan yang baru sih? Pikirku, mungkin saja orang hutan ini sudah senang dan betah dengan rumahnya yang lama karena memang jika berada di sini akan terasa suasana berada di hutannya, yes sudah dirancang layaknya rumah orang hutan.
` Jika aku simpulkan dari cerita perjalanan di atas, maka ada beberapa zona yang kita lewati yaitu zona para gajah, zona unggas, zona reptil, dan zona para orang hutan. Nah, kalau kita lanjut lagi maka kalian akan bertemu lagi dengan Rumah Gadang tadi. Rumah Gadang yang sudah aku sebutkan sebelumnya. Kira-kira seperti inilah perjalanannya.
Bagaimana kesan-kesan sahabatulfah setelah diajak jalan-jalan secara virtual lewat tulisan di blog ini? Aku sendiri jujur perjalanan kali ini sangat berkesan, aku merasakan traveling sekaligus wisata budaya. Bahkan aku mengatakan wisata Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan Bukittinggi ini perfect, sebab dari satu kawasan saja maka bisa melihat banyak wisata menarik sekaligus. Multiwisata itupun punya sejarah dan sarat makna sekali untuk ditelusuri begitu tiba di sini.
So, sudahkah sahabatulfah traveling ke Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan atau Kebun Binatang Bukittinggi ini? Kalau sudah gimana kesannya nih, jika belum apakah kalian sudah terpanggil oleh tulisanku kali ini? Hehehe. Sekian dan semoga bermanfaat ya!
Jadi penasaran sama belalai gajah bukitinggi yang aduhaii, ahahha
ReplyDeleteLengkap banget yak, masuk di satu tempat bisa lihat semuanya (itulah pokoknya).
Cocok banget nih buat wisata bareng keluarga besar. Keliling sambil makan kripik singkong.
ngomongin kebun binatang saya juga jadi ingat sama kebun binatang yang ada di kota tempat tinggalku di Bandung, sekarang bonbin Bandung juga udah direnovasi dan berubah menjadi lebih kekinian dan nyaman. Saya sendiri belum pernah berkunjung kesana lagi. dan seru juga ya kak jalan2 rame2 bareng keluarga ke kebon binatang. pasti banyak pengalaman seru tak terlupakan
ReplyDeleteKomplit banget nih informasinya mbak. Bikin yang baca jadi pengen kesana. Aku selalu penasaran sama pariwisata Sumatra Barat. Apa aja sih tempat-tempat favoritnya? Yok diulas mbak. Hehe
ReplyDeleteKomplit banget informasinya mbak. Bikin yang baca jadi pengen kesana. Aku penasaran sama pariwisata Sumatera Barat nih. Ada apa aja sih? Yok diulas mbak. Hehe
ReplyDelete
ReplyDeleteYa ampun Saya suka sekali dengan tulisannya Mbak. Serasa Saya sedang nostalgia. Terakhir saya mengunjungi Bukittinggi itu saat kelas 3 SD rute plesirnya mirip-mirip juga.
Semuanya terasa berkesan sayang saya belum kesempatan untuk mendatangi Bukittinggi kembali.
Tiket masuk menuju wisata margasatwa dan budaya Kinantan terjangkau banget ya, mbak. Kalau di tempat tinggalku sini, tiket wisata margasatwanya mahaalll ya ampuuunn. Terima kasih ya mbak sudah diajak jalan-jalan. Semoga kapan nanti aku bisa berkunjung ke sini
ReplyDeleteseru banget ya mbak, lengkap ulasannya berikut sejarahnya. Kapan yah saya bisa ke Bukit Tinggi, ternyata banya juga tempat wisatanya
ReplyDeleteCocok banget nih buat eduwisata juga ya. Selain anak anak terhibur juga mendapat edukasi tentang hewan dan nak tilas sejarah. Rekomendasi banget nih untuk warga sekitar. Kalau saya jauuhh mba, sedih. Di Bandung sih 😓
ReplyDeleteDuhh... ada sebersit harapan sebenarnya dari dulu pengen bisa ke Bukittinggi. Hamparan sawahnya, banyak rumah gadang dengan atap yang tinggi dan runcing, plus kuliner pedas berbumbu yang suka bikin perut mules, qiqiqiqii... Semoga suatu saat saya bisa ke sana, Mbak. Doakan ya, sekalian bisa meihat kebun binatang tertua di Bukittinggi. Aamiin.
ReplyDeleteSaya scrolling bulak-balik penasaran liat siapa tahu nemu gambar pas kak Ulfah naik kuda tunggang, eh... ternyata belum ada heuheuhe.
ReplyDeleteSeneng aja masih ada sarana naik kuda di area wisata, sekarang udah jarang banget lho.. dulu saya pas masih SD, kalau diajak tamasya gak mau kalau gak naik kuda wkwkww.
Kayaknya seru nih ngajak anak ke sini. Wisata sekalian edukasi. Apalagi harga tiketnya cukup terjangkau ya mba, cuma 25 ribu aja.
ReplyDeleteFort de Kock ini suka baca waktu pelajaran sekolah, tetapi belum pernah berkunjung langsung. Boleh banget ini jadi rekomen destinasi liburan sambil wisata sejarah juga
ReplyDeleteKebun binatang selalu menarik untuk dikunjungi, apalagi saat bersama keluarga, anak-anak akan menjadi yang paling senang. Apalagi zona binatangnya banyak
ReplyDeleteSeru banget ya wisata ke kebun binatang di Bukittinggi. Nyesel nih waktu kemarin tinggal di Pekanbaru gak sempat eksplor banyak ke sana, padahal lumayan dekat lokasinya hiks..
ReplyDeleteBagus banget tempatnya ya kayaknya terawat banget, sayang jauh dari rumahku dan aku belum berkesempatan main ke Bukittinggi. Semoga suatu hari bisa mampir ke sanaaa, aamiin hehe
ReplyDeleteBagus banget tempatnya ya kayaknya terawat banget, sayang jauh dari rumahku dan aku belum berkesempatan main ke Bukittinggi. Semoga suatu hari bisa mampir ke sanaaa, aamiin hehe
ReplyDeleteSeru banget ya bisa wisata budaya dan wisata alam di Taman Kinantan Bukit Tinggi. Ada benteng Fort De Cork, rumah gadang dan bisa liat aneka margasatwa di kebun binatangnya. Anak-anak pasti happy diajak jalan-jalan ke sini
ReplyDeleteBaguuus ya kebun binatangnya.. Rapi keliatannya 😍 Bisa sekalian wisata sejarah ya, ada bentengnya juga.. Salah satu wishlist aku juga nih buat bisa traveling ke Bukittinggi.. Semoga pas ke sana bisa main ke kebun binatangnya juga..
ReplyDeleteke kebun binatang bareng anak-anak tentu menyenangkan yaa, bisa jadi tempat belajar tentang hewan juga. ahh seandainya dekat, saya juga mau ajak anak-anakku ke kebun binatang ini
ReplyDeleteKak, Taman Margasatwa Kinantan ini yang ngelola pihak swasta atau pemerintah setempat, kah? Keren banget destinasi wisata ini, dikelola dengan baik pula. Membaca review Kak Ulfah jadi pingin ke Bukittinggi kami kak, sayangnya jauh dari Surabaya ke Bukittinggi, hehe.
ReplyDeleteTanpa perlu datang ke kebun binatangnya, cukup membaca tulisan ini pun saya merasa seperti sedang berkeliling dan jalan-jalan di kebun binatang, ditambah dengan foto2nya semakin membuat suuasana seperti sedang berkunjung secara langsung ya
ReplyDelete