Bersama Bergerak Berdaya, Lakukan Mitigasi Perubahan Iklim dan Jaga Hutan Indonesia
Belakangan ini perubahan iklim cukup ekstrim. Suhu di bumi meningkat sepanjang harinya. Buka jendela di pagi hari, ternyata udaranya hangat. Langsung bergegas untuk mandi pagi. Tak terasa usai mandi, 5 menit kemudian keringat bercucuran lagi.
Gerah dong!
Maka tak heran akhir-akhir ini berita-berita berseliweran di mana-mana. Benar! Adanya perubahan suhu. Suhu bumi sedang panas, hal ini diperhatikan begitu suhu rata-rata di bumi sebelumnya mencapai 14 derajat celcius, kini lebih dari itu.
Menurut Met Office Ingris menyatakan perkiraan suhu rata-rata global pada tahun 2023 meningkat sekitar 1,2 derajat celcius di atas suhu sebelumnya. Rekor tahun ini menjadi tahun terpanas sepanjang catatan dari tahun 1850, kemudian terjadi pada tahun 2016, dan terjadi kembali pada tahun 2023 ini yang mengakibatkan pemanasan global.
Di sinilah pentingnya peran masyarakat adat dan masyarakat kota untuk perubahan iklim dunia. Faktanya, kita yang bertempat tinggal di Indonesia yang berada di garis khatulistiwa. Tentunya paling cepat merasakan dampak saat terjadi perubahan iklim.
Maka marilah sama-sama kita menjaga hutan dan lingkungan hijau. Serta tingkatkan kepedulian pada hutan Indonesia.
Jaga Hutan, Lindungi Masa Depan
Sama-sama diperhatikan kondisi panas bumi yang sangat tinggi sekarang ini tentunya berdampak panjang pada hutan dan masa depan bangsa. Hutan yang selalu memberikan sumber penghidupan bagi manusia, bahkan semua bagian dari pepohonan di hutan dapat bermanfaat untuk kebutuhan masyarakat sehari-harinya.
Percaya atau tidak, merawat hutan merupakan warisan terbesar untuk masa depan kita, untuk anak-anak kita, dan untuk cucu-cucu kita. Guna hutan sangat banyak baik dalam mengatur iklim dunia, menahan pemanasan global, mengatur kadar air, cadangan air di tanah, menahan banjir dan longsor, pun menjadi paru-paru dunia. Sebab manfaatnya yang luar biasa menjaga hidup di masa depan. Jangan sampai kita merusak hutan dengan berbagai macam tindakan kita, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (Kahutla), penebangan pohon liar, dan perubahan lahan hutan menjadi lahan yang baru seperti pabrik industri, serta kerusakan-kerusakan lainnya.
Perubahan Iklim
Dengan adanya perubahan iklim seperti ini, berbagai upaya yang mesti masyarakat lakukan agar perubahan iklim tidak menimbulkan emisi gas rumah kaca yang berlebihan. Seperti halnya muncul karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (NOx), dan chlorofluorocarbon (CFC) atau gas lainnya di atmosfer.
Dan menurut hasil studi yang dilakukan dari Hutanituid (Hutan itu Indonesia) menyatakan ternyata hampir 82,7% masyarakat merasa prihatin tentang kondisi hutan di Indonesia. Namun sangat disayangkan hanya 27,3% saja yang sadar dengan prilaku mereka yang berdampak positif terhadap hutan Indonesia.
Padahal kita ketahui bahwa hutan Indonesia adalah penghidupan kita dan tentunya berguna buat generasi masa depan kita.
No comments:
Terima kasih atas kunjungannya, dont forget tinggalkan jejak (Komentar akan dimoderasi) dan saling follow ya, thanks 🙏😊