Cerita Diary Lama bersama Kenangan First Love

 Suatu ketika aku membuka kembali tulisan pertama pada diariku. Sebut saja “Mrs.Twin”, diari berwarna full pink ini bergambar twin bear sehingga aku beri nama Mrs.Twin. Diari ini hadir sekitar tahun 2013, tepat 10 tahun yang lalu. Saat itu, aku baru saja memasuki masa remaja awal, dianggap sebagai manusia labil, yang mana menjalani hari sebagai anak sekolahan putih biru. 

Diary Mrs Twin ini merupakan tulisan pertama aku saat baru mengenal cinta. Sebenarnya apa sih cinta itu, bagi anak ingusan yang masih berseragam putih biru ini? Hehehe, memang tak banyak yang aku tau perihal cinta, tapi saat itu menurutku hanya perasaan suka dan mengagumi sekedarnya saja. Ya gak salah sih, karena perasaan itu hadir juga gak ada yang bisa menyangkal.

Namun setelah memasuki fase dewasa kini, aku menyadari cinta tak seperti itu. Ada banyak perjuangan, ketulusan, kesetiaan, kepastian, dan harapan yang bergantung pada perjalanan menuju cinta serius ini. Itu semua tidak bisa dijelaskan dengan ungkapan aku sayang kamu, kemudian setelah itu bisa menghalalkan segala sikap tipu daya setan untuk melakukan berbagai hal. Cinta lebih dari kata cinta itu, mungkin sama halnya dengan kecintaan kita kepada Tuhan. Yang mana Dia sebenarnya ada tapi wujudnya tidak tampak dan hanya bisa kita rasakan serta buktikan dengan sikap kita untuk selalu taat kepada-Nya. Masya Allah!

 Pandangan First Love Anak Remaja Awal

Ini teruntuk adek-adek yang masuk fase remaja awal. Dan teruntuk kita semua yang pernah memasuki fase first love ini. Mungkin kita sering bertanya-tanya, apakah first love menjadi salah satu moment yang paling berkesan dan dikenang dalam hidup?

Tentunya berbeda-beda masing-masing individu. Tapi aku sendiri, bisa dibilang first love menjadi moment yang akan aku kenang dalam hidup, namun tetap saja ini bukan yang paling berkesan. Ya, ada satu atau dua moment bisa membuat aku bahagia saat itu. Dengan moment yang gak seberapa itu ternyata mampu membuat aku bahagia saat itu.

Di sisi lain, mengapa aku bilang bukan yang paling berkesan? Karena sadari dulu aku yang termasuk anak yang unggul di kelas merasa nilai-nilaiku turun drastis seketika merasakan first love. Akhirnya aku memberikan warning, kalau cinta-cintaan itu gak akan membawa manfaat untuk anak sekolahan.

Terlebih ada wali kelasku ketika itu langsung menegurku bahkan sampai memberikan peringatan “Kamu belum tentu berjodoh dengannya kok, terus kenapa mesti mengorbankan sekolah yang terbukti nilai-nilaiku anjlok”

Semua ucapan guruku saat itu benar adanya. Hingga aku memutuskan untuk tidak lagi memiliki hubungan dengan dia. Kemudian berakhir kami berpisah sekolah. Menurutku ini sudah sinyal bahwa aku harus segera move on! Dan fokus kembali ke sekolahku.

 Buka Diary Lama, Ada Kenangan yang Berkesan

Namun begitu aku buka diary lama itu, tentu aku melihat kembali kenangan indah pada saat first love ini. Tak banyak kok, cuma satu doang dan seperti ini moment ini akan biasa saja jika ada lelaki yang memberinya sekarang.

Apa momentnya kira-kira yang berkesan? Semasa itu, aku pulang menerima raport sekolah, kami pernah berjanji jika nilaiku lebih baik maka akan diberikan hadiah coklat. Tanpa babibu ternyata aku berhasil membuat nilaiku meningkat kembali. Sepulang penerimaan raport, kami pergi ke swalayan di depan sekolah untuk membeli coklat silverqueen. Ya, aku senang kok. Wajar sih saat itu baru pertama kali merasakannya. Jadi semua yang dilakukannya walau kecil pun membuatku bahagia.

Nah, beda dengan sekarang. Dengan pemberian A-Z pun, akan tidak ada gunanya jika janjinya tidak bisa dipegang. Karena pandanganku saat ini, pemberian-pemberian itu tak lebih dari sogokan saja jika janji gak direalisasikan. Karena sekarang yang sangat berharga ialah ucapan dan janji-janjinya yang direalisasikan. 

Dengan membuka kembali diary lama ini, aku bisa mendapatkan banyak hikmah- hikmah dan pelajaran sehingga aku bisa seperti sekarang.  Semoga kalian bisa memetik hikmah dari cerita singkat ini yaa. Semoga kalian suka!