Marriage is Scary, Apakah Menikah Semenyeramkan itu?

August 27, 2024
Marriage-is-scary-menikah-semenyeramkan-ituAkhir-akhir ini banyak bermunculan tagar di media sosial “Marriage is Scary”, apakah menikah semenyeramkan itu?


    Setelah banyaknya kasus viral Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang terjadi belakangan ini, mengiring pikiran mereka yang belum menikah bahwa menikah semenyeramkan itu. Belum lagi beredar video kekerasan dalam rumah tangga yang diupload oleh seorang influencer yaitu Cut Intan Nabila melalui akun instagramnya. Pada sebuah video yang diunggah olehnya juga terlihat ada bayinya yang masih baru lahir beberapa hari terkena tendangan si Bapaknya. Walau video agak disensor tapi banyak sekali menuai komentar dari para netizen. 


    Belum lagi, kasus perselingkuhan yang baru heboh di jagat maya saat ini. Seperti kasus dari seorang konten kreator, Aprila Majid. Beliau memiliki seorang suami yang baik dan sangat memuliakan dirinya. Tapi entah mengapa tiba-tiba suami beliau pergi begitu saja, meninggalkan rumahnya dan nomor hp yang dimilikinya dinonaktifkan. Hingga setahun telah berlalu, saat sang istri memberanikan diri untuk posting kejadian yang menimpa dirinya tersebut ke media. Sontak, banyak para netizen yang berempati bahkan sampai ada yang membantu mencarikan keberadaan suaminya. Setelah banyak upaya dari dirinya dan banyak orang, akhirnya ditemukan suami beliau dengan identitas yang berbeda, ada pada sebuah klub malam bersama wanita lain. 


    Sehingga lelaki mana lagi yang harus dipercaya? Begitu komentar para netizen terhadap kasus-kasus pernikahan ini. Sungguh menyeramkan sekali.


    Aku pribadi tidak menakut-nakuti tapi dengan statusku yang sudah menikah sekarang ini ya tetap saja melihat kasus-kasus dan pemberitaan miris akhir-akhir ini tidak dapat dipungkiri membuatku resah. Apalagi menimbulkan persepsi negatif bagi yang belum menikah karena terus menerus melabeli pernikahan itu akan menyeramkan. Seolah-olah semua pernikahan yang akan dibangunnya seakan memiliki dampak buruk bagi kehidupan mereka, sehingga orang-orang mulai terjebak dengan ketakutan-ketakutan lain yang nyatanya belum tau akan berakhir seperti itu. 



“Gimana kalau ternyata dia nanti selingkuh”

“Gimana kalau ternyata nanti dia ngga bertanggung jawab”

“Gimana kalau ternyata nanti ekonomi sulit atau bahkan mertua tidak cocok?”

dst…



    Maka dari banyaknya kasus-kasus pernikahan yang ramai saat ini membuat banyak orang mikirin negatif. Lalu bagaimana berpandangan terhadap persepsi menikah yang menyenangkan itu, bukan menakutkan lagi? 



Marriage Isn’t Scary, Jika….

marriage-is-scary-menikah-semenyeramkan-itu



     Sebenarnya hubungan yang sehat itu bakal jadi pernikahan yang menyenangkan kok asalkan satu sama lain saling bekerja sama untuk membangun hubungan tersebut menjadi lebih baik. Jika ada yang dirasa tidak sesuai atau kurang cocok ya tinggal sampaikan saja. Karena semua itu butuh komunikasi dan support satu sama lainnya. Dan jangan pernah menilai pernikahan itu kaku, harus begini amat atau harus begitu. Pernikahan yang kita jalani adalah pernikahan yang membuat kita saling mendewasakan diri, belajar dari hari ke hari bahkan tidak boleh terlalu menuntut banyak hal. Ya semua itu ada lika-likunya.


     Memang tak ada namanya pernikahan yang mulus, gak punya masalah begitu aja. Toh di awal-awal pernikahan, saat menyatukan dua kepala satu sama lain, menyatukan dua karakter manusia yang berbeda latar belakangnya, berbeda status bahkan cara pandangnya selama ini tidak segampang itu kok. 


     Apalagi katanya pernikahan 5 tahun pertama ini benar-benar kuat ujiannya, entah ujian financial atau ujian belum memiliki keturunan, atau ujian dengan keluarga pasangannya. Makanya tidak mungkin saat ujian itu datang lalu kita mencari tempat pelampiasan dengan berselingkuh, KDRT, atau membiarkan pasangan kita hidup sendirian tanpa memikirkan nasibnya sekali pun. 


     Padahal jika kita flashback masa sebelum pernikahan itu terjadi. Ada perjuangan yang kita lakukan, janji yang kita upayakan, bahkan kalimat “sah” di depan banyak manusia terutama kedua orangtua kita yang sudah membesarkan kita. Itu bukan tentang sikap kita kepada kedua orangtua kita saja, melainkan juga tentang iman kepada-Nya. Iman yang membuat kita berserah dan berharap semoga Allah akan selalu menjaga cinta kita dalam untuk mengarungi rumah tangga atau pernikahan ini sehingga harapannya kita akan selalu bahagia sampai nanti.


     Jadi ketika kita ingin pernikahan terus happy, maka diharapkan mencapai ketiga hal berikut:



1. Sakinah 


     Berarti ketenangan yang lahir selepas melewati masalah. Tidak ada pasangan yang tidak diuji, tidak ada persoalan yang rumah tangga yang berjalan tenang-tenang aja jadinya ntar hambar juga. Begitu kapal kita sudah penuh, kita sudah siap dengan segala gelombang yang terjadi di kapal tersebut baik gelombang kecil hingga gelombang besar, ya kan? Tapi begitu gelombang-gelombang tersebut kita hadapi maka timbullah ketenangan yang sangat nikmat.  


     Begitulah sakinah. Ketenangan yang hadir tidak jor-joran membuat kita tenang langsung, akan tetapi hadir setelah banyaknya masalah atau persoalan yang datang di tengah pernikahan kita.



2. Mawaddah 


     Cinta kasih yang lahir dari perhatian-perhatian berupa material baik fisik atau pun harta. Kita melihat wajah suami yang semakin hari semakin ganteng, wajah istri yang semakin hari semakin cantik, Inilah hadirnya mawaddah dalam rumah tangga.


     Akan tetapi mawaddah itu sendiri tidak akan berjalan terus menerus, karena seiring berjalannya waktu pasti berubah. Yap, kita diharapkan juga untuk rahmah.



3. Rahmah


     Berasal dari kasih sayang yang dalam. Lahir dari lubuk hati yang terdalam. Seperti halnya ada seorang pasutri yang cepat diberikan momongan oleh Allah, itu berarti rahmah dari Allah. Karena wanita itu memiliki rahim yang ditakdirkan untuk melahirkan anak-anak yang sholeh/sholehah dari rahimnya. Walau saat hamil merasakan tubuh tidak nyaman dan banyak tidak enaknya dari dalam tubuhnya tapi wanita sangat senang menjalani apalagi diberikan suntikan support dari suami tercintanya. 


Baca juga: Persiapan Kehamilan Pertama, My 1st Pregnancy




Jadi, Apakah Menikah Semenyeramkan itu?

marriage-is-scary-menikah-semenyeramkan-itu


     Teman-teman yang belum menikah akan merasakan kok jika nanti sudah berumah tangga. Jujurly, menurutku pernikahan itu bahagia di saat kita sudah bersama dengan orang yang tau akan kekurangan kita, tapi dia tetap selalu mencintai kita dengan tulus. Dia yang saat bersama tetap memberikan pelukan hangat, dia yang sudah tau buruknya diri kita tapi selalu mengatakan “Aku bangga memilihmu” walau tidak banyak yang langsung mengucapkannya langsung ke kita. Namun dialah suami yang selalu dengan bangga menyampaikan kepada semua orang “Ini lho Istriku” sambil memuji kita tanpa sepengetahuan kita pun.


     Dan suamiku kedapatan menyampaikan hal itu kepada orang lain, aku sangat bahagia. Ditambah lagi sikapnya yang sangat act of service, atau suka memberikan kejutan-kejutan kecil, serta candaannya yang membuat hatiku senang. 


     Memang aku tau banyak kekurangannya, tapi nyatanya Allah mempersatukan kami dalam sebuah pernikahan. Itu artinya akulah orang yang akan melengkapi kekuranganmu, begitu juga dirimu.


     Akhir kata, aku tau kasus-kasus yang beredar tak mengenakkan hati kita semuanya tapi semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita agar lebih mengontrol pikiran-pikiran kita terhadap pernikahan yang happy saja. Terutama buat teman-teman yang belum menikah, agar tidak berpandangan bahwa menikah itu semenyeramkan itu. Dan semoga pernikahan kita selalu rukun, tentram, dan dilindungi-Nya. Dan juga semoga artikelku kali ini mengenai pernikahan bisa teman-teman ambil manfaatnya dan ambil yang baiknya saja. Terima kasih❤️😍


Artikel ini adalah bagian dari latihan komunitas LFI supported by BRI

 

No comments:

Terima kasih atas kunjungannya, dont forget tinggalkan jejak (Komentar akan dimoderasi) dan saling follow ya, thanks 🙏😊

Theme images by diane555. Powered by Blogger.